Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui
secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah
dengan nama berbeda-beda seperti : sebagian wilayah Sumatera Barat
dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang
dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan
nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang
sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang
terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan
Selatan disebut batungkau.
Egrang terbuat dari batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20cm. Cara memainkannya adalah dengan berlomba berjalan menggunakan egrang tersebut dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Orang yang paling cepat dan tidak terjatuh dialah pemenangnya.
sampai saat ini beruntung egrang belum terlupakan, egrang masih sering dimainkan dalm acara perlombaan seperti peringatan hari kemerdekaan, dan acara lain bahkan sering kali egran juga di peragakan dalan acara berkelas internasional dalam pembukaan sebuah perhelatan olah raga tau acara kenegaraan lainnya.
Read More
Egrang terbuat dari batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20cm. Cara memainkannya adalah dengan berlomba berjalan menggunakan egrang tersebut dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Orang yang paling cepat dan tidak terjatuh dialah pemenangnya.
sampai saat ini beruntung egrang belum terlupakan, egrang masih sering dimainkan dalm acara perlombaan seperti peringatan hari kemerdekaan, dan acara lain bahkan sering kali egran juga di peragakan dalan acara berkelas internasional dalam pembukaan sebuah perhelatan olah raga tau acara kenegaraan lainnya.